Find us Here

"Jiwaku" tidak boleh sama dengan "Tuhan"

Catatan yang kali ini blogger saya mencoba masuk ke ranah "Teologi" tentu saja bukan catatan atau kata-kata untuk bermain. tulisan ini saya  berharap hendak-Nya dapat menjadi pencerahan bagi yang belum memiliki "Tuhan" atau masih menyamakan jiwanya dengan "Tuhan" atau belum sama sekali mengenal wujud "Tuhan" 
Sebenarnya, satu alasan yang mengunggah pikiran saya untuk menuliskan tentang "teologi" adalah salah satu tujuan hidup Manusia "human" dalam menjalani kehidupan ini. dari semenjak penulis sehingga dapat menempuh pendidikan dan terisi dengan pengetahuan tentang "ketuhanan"  atau dengan Teologi yang merupakan suatu ilmu kajian yang mempelajari tentang ketuhanan. tentu saja ini hal yang menarik. 
Syukur, penulis sendiri terlahir dari rahim seorang muslimah, ini suatu hal yang sangat berharga dalam menjalani hidup. dan tidak dapat ditukar dengan apapun namun tidak juga dengan cukup dengan alasan tersebut, saya justru merasa semakin belajar mengenal "Tuhan" tidak ada satupun "Tuhan" yang selama hidup saya sembah yaitu "Allah swt" mampu dikalahkan melalui wujud dan sifat-Nya. baik secara logika maupun abstrak. akan tetapi saya juga merasa heran terhadap orang-orang yang menyembah selain daripada Tuhan kaum muslimin di mana saya merasa mereka justru membohongi diri mereka sendiri. membohongi pikiran, membohongi jiwa mereka.

Persentase ini membuktikan dari beberapa kawan-kawan saya berasal dari kepercayaan yang berbeda dengan saya dan saya tidak segan untuk bertanya tentang pemahaman mereka tentang "Tuhan" jawaban mereka sama sekali tidak logis bahkan orang gila sendiri tertawa jika saja mendengarkan hal yang penulis dengar. tidak tanggung-tanggung mereka menyembahkan kepada "patung" sapi" bahkan percaya kepada wujud pohon. 

Saya juga merasa mereka harus berpikir ulang, dan ketika berada di ruang baca rumah saya mencoba melihat dan membaca buku-buku teologi yang pantas untuk dibaca ternyata yang perlu diketahui bahwa Jiwa manusia memiliki kelemahan walaupun manusia memiliki "power"  atau kekuatan yang terbatas akan tetapi "Tuhan" Maha Kuasa. Mahas di atas segala-galanya. oleh karena itu, saya berpikir bahwa  Jiwa "Manusia" tidaklah sama dengan "Tuhan". 

Lantas, Mengapa mereka masih ragu dengan kebenaran Islam?
Pikiran mereka telah dibutakan dengan ketidakbenaran yang mereka genggam erat, yang apabila diusut tuntas mereka  sudah menggenggam erat sebuah kekeliruan dalam menjalani hidup. berpedoman kepada yang salah.

Harapan saya sendiri untuk kawan-kawan saya baiknya kawan-kawan yang belum mengenal "Tuhan" lebih jauh bahkan masih menyamakan kedudukan Jiwa manusia dengan Tuhan maka mesti berpikir dengan pikiran yang sehat senantiasa mencari kebenaran untuk dapat mendapatkan kebenaran yang hakiki. melalui jalan yang Allah swt Ridhai. Semoga catatan ini bisa mengantarkan para pembaca ke gerbang kebenaran. dan bertuhan dengan "Tuhan" yang tidak menyamai dengan Jiwa Manusia. Amin Ya Rabbal 'alamin. 


"Hanya Orang yang telah diberi petunjuk Oleh Allah Swt, yang percaya kebenaran"


Blog, Updated at: 3:48:00 AM

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Flag Counter
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)

FOLLOW DAPATKAN UPDATE

Download Lainnya

close