Find us Here

Jenis Media Pembelajaran dan Fungsinya

A. Jenis Media Pembelajaran
Jumlah dan jenis media pembelajaran yang ada dewasa ini sangat banyak dan bervariasi, baik berapa media yang sengaja dirancang khusus untuk keperluan pembelajaran (by design) maupun yang tidak dirancang namun dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran (by utilization), yang sangat memungkinkan untuk diterapkan secara lebih luas yaitu pemanfaatan media pembelajaran yang sifatnya sederhana namun relevan dengan tujuan yang diharapkan.

Media pembelajaran yang sederhana dimaksudkan sebagai jenis-jenis media yang mudah dibuat, bahan-bahannya mudah diperoleh, sudah digunakan, serta sederhana meliputi, Jenis media visual terdiri dari:
1. Media gambar (still picture) 
2. Kelompok media grafis
3.Media model dan realita.

Media sederhana ini sifatnya relatif yaitu tergantung kepada kondisi sekolah itu sendiri dan pemanfaatannya.
Pemilihan media pembelajaran (sederhana) pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh guru untuk menentukan jenis media mana yang lebih tepat digunakan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran sifat materi yang akan disampaikan, strategi yang digunakan, serta evaluasinya.


B. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam kahidupan sehari-hari kita sering menggunakan berbagai media untuk keperluan, begitupun dalam proses pembelajaran, seorang guru pada saat menyajikan bahan ajar kepada siswa kerap kali menggunakan media agar informasi/bahan agar tersebut dapat diterima atau diserap dengan baik oleh para siswa, dan pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan perilaku baik berupa pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), maupun keterampilan (psikomotor). Pada proses pembelajaran media pembelajaran merupakan wahana dari pesan/informasi oleh sumber pesan (guru) diteruskan kepada penerima pesan (siswa), pesan yang disampaikan adalah materi pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses pembelajaran.

Pada dasarnya siswa belajar melalui yang konkret sesuai dengan perkembangannya, sedangkan matematika adalah pembelajaran yang abstrak. Untuk memahami konsep abstrak tersebut, maka siswa memerlukan benda-benda konkret (real) supaya perantara untuk memahami konsep matematika yang abstrak. Selanjutnya konsep abstrak yang baru dipahaminya itu akan mengendap, melekat dan tahan lama bila ia belajar melalui perbuatan dan pengertian, bukan hanya mengingat fakta saja. Maka dalam pembelajaran matematika penggunaan alat peraga untuk membantu pemahaman konseptual siswa dalam belajar.

Dalam hal ini alat peraga sangat penting dalam memotivasi siswa agar lebih semangat dalam belajar. Penggunaan alat peraga harus sesuai dengan topik pembelajaran dan perkembangan siswa. Menurut Ruseffendi ( 2001: 230) alat peraga adalah "alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika dapat berupa benda nyata juga dapat berupa gambar". Alat peraga ini mempunyai keuntungan dan kelemahan, keuntungannya adalah dapat dipindah-pindahkan atau dimanipulasi, sedangkan kelemahannya tidak bisa disajikan dalam bentuk tulisan atau buku.


Baca Pula:

Ruseffendi ( 2003), Pendidikan Matematika III. Jakarta : Depdikbud, (1995), Pendidikan Matematika III. Jakarta : Depdikbud.
Suyanto. (1997). Pedoman Pelaksanaan PTK. IKIP Yogyakarta 1996/1997
Udin. S. Dkk. Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud 1997. Universitas Terbuka
Semiawan. Dkk. (1986). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta : Gramedia
Soedarsono. (1997). Tujuan dan kegunaan Penelitian Tindakan. Makalah disajikan dalam seminar Penelitian Tindakan. USD Yogyakarta 1995
Soekamto. (1986). Toeri Belajar dan Model-model Pembelajaran. Depdikbud 1997


Blog, Updated at: 3:08:00 AM

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Flag Counter
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)

FOLLOW DAPATKAN UPDATE

Download Lainnya

close