Find us Here

Perkembangan Islam di Singapura



A.    Sejarah Awal Islam di Singapura
1.               1. Sejarah Singkat Singapura
Singapura adalah sebuah desa nelayan Melayu. Terbukti tempat ini menjadi luar biasa bermanfaat untuk memancing karena terletak di mulut sungai Singapura. Ini terjadi sebelum pendudukan Eropa, tetapi sekarang Singapura dikenal dengan jelas sebagai negara kota pulau. Banyak suku asli dan cerita rakyat hidup di daerah perbatasan pulau dan sungai.
Sejarah menyatakan bahwa British East India Company yang dipimpin oleh Sir Stamford Raffles telah mendirikan sebuah tempat perdagangan di pulau yang menjadikan Singapura sebagai pusat komersial paling makmur pada tahun 1989. Kekuatan militer Singapura, di bawah British East India Company juga menjadi unggul. Kekuatan militer sebuah negara identik dengan kekuatan negara. Hal ini membuat Singapura sebagai pusat dari modernitas itu sendiri yang ditentukan melalui keberhasilan komersial dan kekutan militer. Secara berkelanjutan, Singapura dahulu merupakan inti dari hegemoni Inggris di Asia Tenggara.
Pada tahun 1965 Singapura menjadi negara yang independen dan bergabung dalam Persemakmuran Bangsa-Bangsa pada 9 Agustus 1965. Belakangan, Singapura di tahun 1965 secara resmi menjadi bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September. Sejak kemerdekaannya Singapura telah berhasil lolos dari belenggu hegemoni dan standar hidup mereka telah meningkat secara drastis. Saat ini, Singapura berada di daftar teratas bagi wisatawan yang mencari surga di bumi. Investasi langsung asing meningkat dan peningkatan minat untuk memenuhi standar industri internasional telah merubah Singapura menjadi pusat daerah industri, pos perdagangan, pendidikan, urbanitas dan modernitas. Singapura hari ini membanggakan keunggulan fasilitasnya yang mengundang banyak orang datang dari berbagai negara dan dari semua jalan-jalan kehidupan. Perencanaan Industri dijabarkan ke dalam pelaksanaannya oleh Albert Winsemius, seorang ekonom Belanda, dengan itu Singapura memperoleh keuntungan dari perencanaan sosial dan ekonomi yang rapi. Berdasarkan peringkat GDP, Singapura adalah negara ke 5 termakmur di dunia. Untuk pertama kalinya dalam sejarah dana ekonomi Singapura telah diperas beberapa miliar dari cadangan resmi dengan izin Presiden sebagai bagian dari paket ketahanan pada 5 Februari 2009 di bawah bimbingan Menteri Keuangan Singapura, Tharman Shanmugaratnam. Cadangan resmi Singapura sendiri mencapai US $ 170,33 miliar. Menurut sebuah survei ekonomi, Singapura menduduki peringkat 10 sebagai kota paling mahal untuk hidup di dunia. Ini adalah akibat dari penduduk yang dinamis dan kosmopolitan di Singapura yang hidup dalam keselarasan dan kekayaan dengan orang Cina lokal yang membentuk etnis mayoritas.[12]

2.      Lepasnya Singapura dari Melayu
Kehidupan politik Melayu mengalami perubahan besar setelah terjadi perang dunia kedua. Hal ini bukan disebabkan oleh gerakan oposisi nasionalis terhadap pemerintahan Inggris, akan tetapi disebabkan oleh penyerahan kekuasaan Inggris kepada aristokrasi Melayu dan pembentukan negara Melayu yang merdeka yang diperintah oleh elit tradisionalnya.
Kemerdekan Melayu bermula pada tahun1946, dengan rencana Inggris membentuk sebuah kesatuan Melayu yang digabungkan atau dengan melepaskan beberapa Negara kesultanan Melayu, Singapura dan Penang.[13] Pihak Inggris bermaksud mengakhiri sejumlah kesultanan dan membentuk sebuah pemerintahan pusat untuk seluruh wilayah tersebut, dan memberikan kesempatan kepada imigran Cina dan India untuk mengakses kekuasaan politik. Rencana tersebut dengan serta merta ditentang oleh aristokrasi Melayu, yang pada tahun 1946 membentuk organisasi kesatuan nasional Melayu. Perlawanan yang sangat kuat tersebut memaksa pihak Inggris memodifikasi rencana mereka pada tahun 1948 diganti dengan sebuah pemerintahan Federasi Melayu dengan tetap mempertahankan keberadaan sejumlah pemerintahan kesultanan Melayu dan menjamin supremasi kepentingan warga Melayu. Meskipun demikian, pemerintahan federasi ini mendapat serangan dari partai Komunis Melayu, yang sebagian besar didukung oleh pekerja Cina.
Partai Komunis Melayu mengorganisir perlawanan anti Jepang pada tahun 1940-an. Setelah peperangan ini melancarkan gerakan gerilya terhadap pemerintahan federasi yang baru dan terhadap kelangsungan pengaruh Inggris yang terkandung dalam pemerintahan tersebut, akibatnya terjadi persekutuan antara organisasi kesatuan nasional melayu, asosiasi warga Cina dan asosiasi warga India-Melayu. Pada tahun 1957 terbentuk Negara Melayu merdeka dengan dukungan dari para pejabat Melayu, para pedagang Cina dan intelektual India di bawah pimpinan Tuanku Abdul Rahman. Di dalam konstitusi yang baru, dominasi warga Melayu dalam pendidikan dan birokrasi pemerintahan dan dominasi warga non-Melayu dalam perekonomian dikukuhkan. Islam ditetapkan sebagai agama resmi Negara Melayu, bahkan kebebasan beribadah mendapatkan perlindungan.Periode sepuluh tahun berlangsung dengan ketentraman sebelum bahasa Melayu menggantikan bahasa Inggris, Cina, dan bahasa Tamil di sekolah-sekolah pemerintah. Dan pada tahun 1963 federasi Melayu diorganisir kembali untuk memasukkan wilayah Borneo Utara dan Singapura. Akan tetapi Singapura melepaskan diri pada tahun1965[14] dan federasi ini secara resmi dirubah namanya menjadi Malaysia.[15]

3.                 2. Awal Masuknya Islam di Singapura
Kedatangan Islam ke Singapura tidak lepas dari datangnya Islam ke Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia. Banyak beberapa ahli dan peneliti sejarah mengatakan bahwa Islam datang ke daerah Asia Tenggara pada abad ke 7 dengan bukti adanya cerita dari Cina yang berasal dari Zaman T’-Ang. Adapula yang mengatakan pada abad ke 13 dengan bukti yaitu akibat adanya keruntuhan Dinasti Abbasiyah oleh bangsa Mongol pada tahun 1258, berita Marco Polo tahun 1292 dan Ibnu Battutah abad ke 14 serta nisan-nisan kubur Sultan Malik as Saleh tahun 1292.[16] Adapun Islam datang ke Singapura, Sharon Siddique seorang peneliti perkembangan Islam Singapura mengatakan bahwa kaum Muslim datang ke Singapura sebagai pendatang, akan tetapi warisan budaya dan agama mereka sama dengan wilayah Melayu lainnya. Maka mereka dianggap lebih sebagai pribumi atau setidaknya migran asli atau paling awal.[17] Pendapat lain mengatakan bahwa sampai sekarang belum ditemukan bukti-bukti yang jelas kapan pertama Islam masuk ke Singapura, tetapi berdasarkan perkiraan ialah sezaman dengan masa-masa aktifnya para pedagang muslim berada di Malaka. Karena pada abad ke-8 para pedagang muslim ini telah sampai ke Kanton, China, yang kemungkinan besar akan singgah di pulau-pulau yang telah berpenduduk di semenanjung tanah Melayu. Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi adalah salah salah satu pedagang muslim yang berjasa menyebarkan Islam di tanah Melayu.[18]
Pada masa kekuasaan Inggris di Singapura, banyak kaum Muslim yang melaksanakan ibadah haji. Robert W. Hefner dalam bukunya yang bejudul Making Modern Muslim: The Politics of Islamic Education in Southeast Asia, mengatakan bahwa Setelah tahun 1820, jamaah haji dari Singapura dan Malaya sedang mengalami kebangkitan. Jumlah jemaah haji melonjak setelah pembukaan Terusan Suez pada bulan November 1869. Pada tahun 1885, meskipun beberapa Muslim Filipina dan Kamboja belum mengadakan perjalanan ibadah haji, peziarah dari Singapura, Malaya, Hindia Belanda yaitu Indonesia sekarang dan Thailand Selatan telah melaksanakan haji dalam jumlah yang besar.[19]

B.     Perkembangan Peradaban Islam di Singapura
Hari ini diperkirakan ada sekitar 15% penduduk Singapura beragama Muslim. Sebagian besar orang adalah Melayu. Pengikut lain termasuk dari komunitas India dan Pakistan serta sejumlah kecil dari Cina, Arab dan Eurasia. 17 persen dari Muslim di Singapura berasal dari India. Sementara mayoritas Muslim di Singapura secara tradisional adalah Muslim Sunni yang mengikuti Mazhab Syafi'i, ada juga Muslim yang mengikuti Mazhab Hanafi serta sedikit Syiah.
Islam di Singapura tidak bisa dipisahkan dari sejarah kolonial. Pada tahun 1915, penguasa kolonial Inggris mendirikan Dewan Penasihat Islam. Dewan ini bertugas untuk memberikan nasihat kepada penguasa kolonial mengenai hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam dan adat-istiadatnya. Singapura sudah terkenal sebagai negara yang menjembatani kepentingan Yahudi di Asia Tenggara. Tidak heran jika kemudian negeri ini menjadi “basis” Yahudi.[20] Seperti di negara-negara sekuler lainnya, Islam di Singapura tidak mendapatkan tempat yang cukup. Misalnya saja, tidak boleh ada kumandang adzan. Seseorang boleh melakukan adzan di masjid, namun suaranya tak boleh keluar dari masjid. Ini yang diberlakukan oleh MUIS (Majelis Ulama Islam Singapura) sebuah lembaga semacam MUI di Indonesia yang memegang penuh otoritas beragama Islam di sini. Apa alasannya? Ini supaya orang non-muslim yang mayoritas tidak terganggu. Tak ada usaha dari MUIS untuk melakukan protes dan aksi untuk memperbaiki keadaan ini Tapi, hal ini tidak berlaku di wilayah Masjid Sultan, salah satu masjid tertua di Singapura. Di sekitar Arab Street ini, adzan boleh dikumandangkan lewat speaker, dan menjalankan fungsinya sebagai pengingat dan pemanggil. Saat ini di Singapura terdapat 69 masjid. Semua masjid ini dibawah admistrasi MUIS sepenuhnya.
Di Singapura terdapat 6 madrasah yang dikelola oleh  Kementerian Pendidikan. Berikut ini keenam madrasah tersebut.
a.       Madrasah Al-Arabiah Al-Islamiah.
b.      Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiah.
c.       Madrasah Aljunied Al-Islamiah.
d.      Madrasah Al-Maarif Al-Islamiah (khusus putri).
e.       Madrasah Al-Sagoff Al-Arabiah (khusus putri).
f.       Madrasah Wak Tanjong Al-Islamia.

DAFTAR PUSTAKA
Asep Ahmadi Hidayat, dkk. Studi Islam di Asia Tenggara,  Bandung: Pustaka Setia, 2014.
Ajid Thohir, Studi Kawasan Dunia Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009. Ghufron A. Mas’udi, Sejarah Sosial Umat Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000.
Iik Arifin Mansurnoor dan Dadi Damadi, Minoritas Islam, dalam Ensklopedi Tematis Dunia Islam: Asia Tenggara, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002.
Musthafa dan Abdullah AlySejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: Pustaka Setia, 1998.
Sartono Kartodirjo, Sejarah Nasional Indonesia, Jilid III. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1975.
Saifullah, Sejarah dan Kebudayaan Islaam di Asia Tenggara, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2010.




Blog, Updated at: 1:44:00 PM

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Flag Counter
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)

FOLLOW DAPATKAN UPDATE

Download Lainnya

close