Find us Here

Membekukan iman sebagai Muslim

Apakah anda menyukai lagu Nasyid??? Masih ingat dengan lirik Lagu Raihan kurang lebih liriknya "Iman adalah mutiara, Iman tidak dijual beli, Iman tidak ada di tepian pantai dan Iman tidak diwarisi?" entah kenapa lirik ini selalu melekat erat dalam ingatan saya, padahal lagu ini sudah semenjak 15 tahun silam saya mendengarnya. itu pun semasa saya masih mondok. Kebiasaan santri di pondok setiap hari jumat mendengarkan nasyid yang dihidupkan di Tipe Mushalla. berbetulan saya mondok di Al-Muslimun, sebuah pondok modern kata ustaz saya pondok ini seperti Pondok gontor. memang kalau peraturannya disiplin banget.


Nah, bukan itu yang perlu dibicarakan sebenarnya. persoalan lagu merupakan kenangan akan tetapi lagu ini memberikan pelajaran kepada kita bagaimana kita mensyukuri kepada Allah akan iman yang diberikan oleh-Nya senantiasa kita terlahir dan masih dalam keimanan kepada Allah swt. ini yang tidak dapat dibeli dan diperjualkan di pasaran bahkan tidak kita dapati di tepian pantai. betapa beruntungnya kita sebagai Umat Muhammad saw yang mendapatkan kebenaran tanpa kita cari. masihkan kita meragukannya??? atau masihkah kita sia-siakan kebenaran ini? sementara berapa banyak orang yang masih berada di jalan yang tidak tahu siapa yang mesti mereka sembah serta siapa yang seharusnya menjadi panutan dalam hidupnya???

saya memberi judul posting ini "membekukan Iman sebagai  Muslim" sebagai upaya mempertahankan keimanan dan keyakinan diri bertuhankan Allah swt dan Bernabikan dengan Suri Tauladan Manusia Muhammad saw. "Tiada Tuhan melainkan Allah swt dan Nabi Muhammad Rasul Allah" kalimat ini yang menjadi pelindung akan ketauhidupan yang mesti kita bekukan. bagaimana membekukan keimanan? kalimat tersebut diucapkan dengan lidah, ditasdiqkan dengan hati serta diamalkan dengan anggota. maka ketika keimanan dibekukan tidak ada kata lain yang masuk dalam hati serta diyakini hanya Allah swt serta Rasulullah saw yang wajib diyakini oleh kita saja. 

Saya sebagai orang yang terlahir dari perempuan Muslim Aceh sangat bangga dan tidak henti-hentinya bersyukur. ketika saya membukakan mata dan mulai melihat dunia ini sudah melihat sinar cerah yaitu sinar ke-Islam-an, tidak bisa disangkal bahwa ke-islam-an diri ini merupakan islam yang diturunkan oleh Ayah Ibu, lantas hanya itu saja? jawabannya: tidak !!! Kehendak Allah swt jua yang memberikan keimanan semua ini jika saja tanpa kehendak daripada-Nya tidak mungkin hal ini terjadi. oleh karenanya betapa harus saya bersyukur yang tak terbalas dengan suatu apapun. 

Sementara catatan penting untuk saudara-saudara Non-Muslim jua hendaknya mencari kebenaran itu, saya paham betul tidak mudah untuk mencari kebenaran dan menerima kebenaran Islam, walaupun demikian, Allah swt maha pemberi petunjuk, Allah sentiasa akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang menginginkan kebenaran itu. nah usaha sahabat non-muslim sejauh mana untuk mencari kebenaran. 

Catatan: 
Muslim, sebagai orang islam kita bekukan keimanan dan keyakinan kepada Allah swt dan Rasulullah saw semata, sementara Catatan untuk Non-Muslim hendaklah mencari kebenaran yang sesungguhnya buka mata, buka hati anda untuk mencari kebenaran dan rasakan kebenaran yang hakiki. bukan duniawi. saya yakin 100% bahwa kebenaran yang selama ini anda yakini benar tidaklah kebenaran yang hakiki yang datang Allah swt, hanya kebenaran yang bersifat duniawi tidaklah lain hanya kebenaran sementara di mata sesama manusia. (kebenaran Demokrasi) di mana hitam anda anggap kebenaran bersama sementara putih dianggap sebagai kesesatan. Terima kasih semoga bermanfaat.


Blog, Updated at: 12:18:00 PM

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Flag Counter
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)

FOLLOW DAPATKAN UPDATE

Download Lainnya

close