Find us Here

Ibn Khaldun: Bapak Historiografi, Sosiologi dan Ekonomi

A.    IBNU KHALDUN
1)      Biogarafi Ibnu Khaldun
Nama lengkap Ibnu Khaldun adalah Abdurrahman Abu Zaid Waliuddin bin Khaldun. Nama kecilnya Abdurrahman. Nama panggilnya Abu Zaid; gelarnya Waliuddin, dan nama populernya Ibnu Khaldun. (Ali Abdul Wahid Wafi’, 1985:5) Ibnu Khaldun dikenal dengan Ibnu Khaldun karena dihubungkan dengan garis keturunan kepada kakeknya yang kesembilan, yaitu Khalid bin Utsman, dan dia adalah orang pertama dari marga ini yang memasuki negeri Andalusia bersama para penakluk berkebangsaan Arab. Dia dikenal dengan nama Khaldun sesuai dengan kebiasaan orang-orang Andalusia dan orang-orang Maghribi.Ibnu Khaldun di lahirkan di Tunisia pada awal Ramadhan tahun 732 H, atau tepatnya pada 27 Mei 1333. Rumah tempat kelahirannya masih utuh hingga sekarang yang terletak di jalan Turbah Bay. Dalam beberapa tahun terakhir ini rumah tersebut menjadi pusat sekolah Idarah ‘Ulya, yang pada pintu masuknya terpampang sebuah batu manner berukirkan nama dan tanggal kelahiran Ibnu Khaldun.
Bani Khalduniyah di Andalusia memainkan peran yang cukup menonjol, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun politik. Setelah menetap di Carmona, kemudian mereka pindah ke Sevilla, dikarenakan situasi politik di Andalusia yang mengalami kekacauan, baik karena perpecahan di kalangan Muslim maupun karena serangan pihak Kristen di Utara, maka Banu Khaldun pindah lagi ke Afiika Utara. Al- Hasan Ibn Jabir adalah nenek moyang Ibnu Khaldun yang mula-mula datang ke Afiika Utara, di mana Ceuta merupakan kota pertama kali yang mereka pijak, sebelum pindah ke Tunis pada tahun 1223.

Dari latar belakang keluarganya yang banyak bergerak dalam bidang politik dan pengetahuan seperti inilah Ibnu Khaldun dilahirkan di Tunisia pada awal Ramadhan 732 H. Menurut perhitungan para sejarawan, hal ini bertepatan dengan 27 Mei 1333 M. Kondisi keluarga seperti itu kiranya telah berperan dominan dalam membentuk kehidupan Ibnu Khaldun. Dunia politik dan ilmu pengetahuan telah begitu menyatu dalam diri Ibnu Khaldun. Ditambah lag! kecerdasan otaknya juga berperan bagi pengembangan karirnya.
Secara detail perjalanan hidup Ibnu Khaldun akan dipaparkan dalam tiga fase, yaitu:
1. Fase pertama; Masa Pendidikan
Fase pertama ini dilalui Ibnu Khaldun di Tunis dalam jangka waktu 18 tahun, yaitu antara tahun 1332-1350 M. Seperti halnya tradisi kaum Muslim pada waktu itu, ayahnya adalah guru pertamanya yang telah mendidiknya secara tradisional, mengajarkan dasar-dasar agama Islam. Di samping ayahnya, Ibnu Khaldun juga mempelajari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dari para gurunya di Tunis. Tunis pada waktu itu merupakan pusat para ulama dan sastrawan, tempat berkumpulnya para ulama Andalusia yang lari menuju Tunis akibat berbagai peristiwa politik. Seperti halnya Toto Suharto, menukilkan dari Fathiyah Hasan Slaiman bahwa disebutkan beberapa gurunya yang berjasa dalam perkembangan intelektualnya. Di antaranya adalah Abu Abdillah Muhrnas Ibn Sa’ad al-Anshari dan Abu al-Abbas Ahmad ibn Muhammad al-Bathani dalam qira’at; Abu Abdillah Ibn al-Qashar dalam ilmu gramatika Arab; Abu ‘Abdillah Muhammad Ibn Bahr dan Abu Abdillah Ibn Jabir al-Wadiyasyi dalam sastra; Abu Abdillah al-Jayyani dan Abu Abdillah ibn Abd al-Salam dalam ilmu fiqh; dan masih banyak lagi gurunya. Walaupun dia mempunyai banyak guru dan mempelajari berbagai disiplin ilmu, pendidikan yang diperoleh Ibnu Khaldun sangatlah mendalam dan terkesan dalam dirinya.
Dilihat dengan banyaknya disiplin ilmu yang dipelajari oleh Ibnu Khaldun pada masa mudanya, dapat diketahui bahwa beliau memiliki kecerdasan otak yang luar biasa. Hal ini menunjukkan bahwa Ibnu Khaldun adalah orang yang memiliki ambisi tinggi, yang tidak puas dengan satu disiplin ilmu saja. Pengetahuan begitu luas dan bervariasi. Hal ini merupakan kelebihan yang sekaligus juga merupakan kekurangannya.


2. Fase kedua; Aktifitas Politik Praktis
Fase kedua dilalui Ibnu Khaldun dalam berbagai tempat seperti di Fez, Granada, Baugie, Biskara dan lain-lain, dalam jangka waktu 32 tahun antara 1350-1382 M. Karir pertama Ibnu Khaldun dalam bidang pemerintahan adalah sebagai Sahib al-Alamah (penyimpan tanda tangan), pada pemerintahan Abu Muhammad Ibn Tafrakhtn di Tunis dalam usia 20 tahun. (Mukti Ali, 1970:17)
Awal karir ini hanya dijalani Ibnu Khaldun selama kurang lebih 2 tahun, kemudian ia berkelana menuju Biskara karena pada tahun 1352 M Tunis diserang dan dikuasai oleh Amir Abu Za’id, penguasa Konstantin sekaligus cucu Sultan Abu Yahya al-Hafsh. Pada waktu Abu Inan menjadi raja Maroko, Ibnu Khaldun mencoba mendekatinya demi mempromosikan dirinya ke posisi yang lebih tinggi. Sultan Abu Inan bahkan beliau mengangkatnya sebagai sekretaris kesultanan di Fez, Maroko. Di kota inilah Ibnu Khaldun memulai karirnya dalam dunia politik praktis, yaitu pada tahun 1354 M.
3. Fase ketiga: Aktivitas Akademis dan Kehakiman
Masa ini merupakan fase terakhir dari tahapan perjalanan Ibnu Khaldun, fase ini dihabiskan di Mesir kurang lebih 20 tahun antara 1382-1406 M. Tiba di Kairo, Mesir pada 06 Januari 1983. Pada masa ini dinasti Mamluk sedang berkuasa. Kemajuan peradaban dan stabilitas politik saat itu menjadikan Ibnu Khaldun lebih tertarik dan karyanya al-Muqaddimah merupakan magnum opus atau kedatangan karyanya lebih dahulu daripada pengarangnya sehingga kedatangannya disambut gembira dikalarigan akademisi, disinilah tugas barunya sebagai seorang pengajar dilakukan Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun memberi kuliah di lembaga-lembaga pendidikan Mesir, seperti Universitas al-Azhar, Sekolah Tinggi Hukum Qamhiyah, Sekolah Tinggi Zhahiriyyah dan sekolah tinggi Sharghat Musyiyyah.

2)      Konsepsi  filsafat  sejarah
Filsafat sejarah menurut khaldun, seperti di sandarkan oleh zainab al-khudhairi yaitu kalau sosiologi mengkaji fonomena-fenomena social ,baik tentang masyarakat yang masih berkembang ataupun yang telah mapan,yang dikaji secara eksprimental, maka filsafat sejarah mengkaji fenomena-fenomena tersebut secara lebih umum tanpa dibatasi ruang dan waktu.menurut khaldun masyarakat merupakan makhluh historis yang hidup dan berkembang sesuai dengan hokum hokum khusus yang berkenaan dengannya .
1.      Aliran dan konsepsi ibnu gerakan sejatah ibnu khaldun
Menurut zainab al khidhairi ,ibnu khaldun berafiliasi dalam dan dengan tiga aliran filsafat sejarah .pertama,aliran sejarah social.aliran ii berpendapat bahwa fenomena–fenomena social dapat diinterpretasikan  dan tiori –tiori dapat di ikhtisarkan dari fakta–fakta sejarah. kedua, aliran ekonomi.aliran ini menginterpretasikan sejarah secara matrerialis dan menguraikan fenomena-fenomena social secar ekonomis, ketiga, khaldun berafaliasi dengan aliran geografis .aliran ini memandang  Manusia sebagai putra alam lingkungan dan kondisi-kondisi alam disekitarnya. oleh karenanya seseorang, masyarakat –masyarakat dan tradisi-tradisi dalam penyejarahan nya dibentuk oleh lingkungan dan alam dimana ia berada.
Kemudian menurut khaldun, fenomena social tunduk pada hokum perkembangan.demikian juga dengan gerak sejarah, mengalami perkembangan, yaitu mempnyai corak dialektis. begitu juga dengan negar terus berkembang, sebab kehidupan itu sendiri berda dalam gerak dan perkembangnya yang berkesinambungan.
Selanjutnya, perkembangan menurut ibnu khaldun tidaklah berupa lingkaran dan garis yang lurus, tetapi berbentuk spiral ,misalnya Negara ,bahwa setiap kali Negara mencapai klimaks kejayaanya, seiring itu pula akan memasuki masa senja dan mulai mengalami keruntuhan untuk digantikan oleh Negara yang baru.gerakan perkembangan menurut khaldun berarti gerak ke depan dan tidak terbatas, serta selalu bertujuan pada kerentaan dan kerusakan. oleh karenanya, berdasarkan pad acontoh Negara di atas ,sejarah itu menurut rahman merupakan kisah negara yang muncul, tumbuh, dan hancur.
2.      Faktor yang mengendalikan dan mempengaruhi perjalanan sejarah.
Segala sesutau yang ada di alam selalu berkembang, termasuk di antaranya Negara adad ,agama,dan profesi.menurut khaldun ada 3 faktor dominan yang mempengaruhi dan mengendalikan perkembangan perjalanan sejarah dari waktu ke waktu,yaitu:
      a)      Factor ekonomi
b)      Faktor geografis ,lingkungan dan iklim
c)      Factor agama
4)      Karya-karya ibnu khaldun
Meskipun Ibnu Khaldun hidup pada masa di mana peradaban Islam mulai mengalami kehancuran atau menurut Nurkholish Madjid, pada saat umat Islam telah mengalami anti klimaks perkembangan peradabannya, namun ia mampu tampil sebagi pemikir muslim yang kreatif yang melahirkan pemikiran-pemikiran besar yang dituangkan dalam beberapa karyanya, hampir seluruhnya bersifat orisinil.
Berikut ini beberapa karya Ibnu Khaldun yang cukup terkenal, antara lain;
1.      Kitab al-I’bar wa Dhuan al-Mubtada’ wa al-Khabar fi Ayyam al-‘Arab wa al-‘Ajam wa al-Barbar wa man ‘Asharahiim min Dzawi al-Suthan al-Akbar.
2.      Kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun.
Dalam volume tujuh jilid, kajian yang dikandung begitu luas menyangkut masalah-maslah sosial, para Khaldunian cenderung menganggapnya sebagai ensiklopedia.
3.      Kitab al-Ta ‘rif lbnu Khaldun wa Rihlatuhu Garban wa Syarqan.
Adalah kitab otobiografi Ibnu Khaldun secara lengkap di mana ia dipandang sebagai orang besar abad pertengahan yang paling sempurna meninggalkan riwayat hidupnya.
4.      Karya-karya lain
Selain karya yang telah disebutkan di atas, Ibnu Khaldun sebenarnya memiliki karya-karya lainnya seperti; Burdah al-Bushairi, tentang logika dan aritmatika dan beberapa resume ilmu fiqih. Sementara itu masih ada dua karya Ibnu Khaldun yang masih sempat dilestarikan yaitu sebuah ikhtisar yang ditulis Ibnu Khaldun dengan tangannya sendiri ini diberi judul Lubab al-Muhashal fl Ushul al-Din. Dan kitab Syifa al-Sailfi Tahdzib al-Masatt yang ditulis Ibnu Khaldun ketika berada di Fez, adalah karya pertama yang berbicara tentang teologi skolastik dan karya kedua membahas tentang mistisisme konvensional.
5)      Wafatnya

Setelah hidup dalam petualangannya yang sangat panjang, Ibnu Khaldun yang sangat dikagumi orang karena pengetahuannya yang luas, kecemerlangan pemikirannya, kemampuan politik praktisnya, dan lewat magnum opusnya Muqaddimah, pada tanggal 26 Ramadhan 808 H, bertepatan dengan tanggal 17 Maret 1406 M, wafat dalam usia 76 tahun. Ia dimakamkan di kawasan pemakaman kaum sufi di Bab el-Nashr, Kairo, Mesir.


Blog, Updated at: 12:46:00 PM

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Flag Counter
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)

FOLLOW DAPATKAN UPDATE

Download Lainnya

close