A. Vietnam
Vietnam artinya negeri selatan. Negeri ini mempunyai luas 329.556 km, dengan 54.427.000 jiwa dan tingkat kepadatan penduduk 165/km. Negara ini merupakan sebuah republik sosialis dengan kepala Negara Presiden, dan kepala pemerintahannya Perdana Menteri. Ibukota Hanoi, dan satuan mata uang Vietnam adalah dong (100 sau), bahasa resmi Vietnam. Lagu kebangsaannya Tien Quan Ca (The March To The Front). Dalam bahasa Vietnam negara ini dikenal dengan sebutan lengkap Cong Hua Xa Hoi Chu Nghia Vietnam.
Pada Tanggal 2 September 1945, Ho Chi Minh di Hanoi mencanangkan Proklamasi Kemerdekaan Vietnam. Dimana dua Minggu sebelumnya, Soekarno pada 17 agustus 1945 menyampaikan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.setelah perang Asia – Pasifik berakhir pada 14 Agustus 1945 karena kekaisaran jepang menyatakan menerima tuntutan pihak sekutu supaya “menyerah tanpa persyaratan”.[21]
Pada Tanggal 2 September 1945, Ho Chi Minh di Hanoi mencanangkan Proklamasi Kemerdekaan Vietnam. Dimana dua Minggu sebelumnya, Soekarno pada 17 agustus 1945 menyampaikan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.setelah perang Asia – Pasifik berakhir pada 14 Agustus 1945 karena kekaisaran jepang menyatakan menerima tuntutan pihak sekutu supaya “menyerah tanpa persyaratan”.[21]
Sebelum 1945, Vietnam merupakan salah satu dari 3 negara indo – cina jajahan Prancis, di samping Laos dan Kamboja. Sebelumnya, wilayah ini juga disebut Coachin China, Annam, atau Tonkin. Vietnam berbatasan dengan dengan China di Utara, Laos Dan Kamboja sebelah Barat, Serta di Sebelah Selatan dan Timur Laut China Selatan dan Teluk Tonkin.[22]
Vietnam memiliki kemiripan sejarah dengan Indonesia. Vietnam dijajah oleh Perancis selama lebih dari satu setengah abad, kemudian pada tahun 1941 digantikan oleh Jepang. Vietnam merdeka pada tanggal 2 September 1945 setelah berhasil mengusir Jepang yang telah menjajahnya selama 4 tahun. Akan tetapi kemerdekaan tersebut tidak diakui oleh Perancis yang masih merasa memiliki Vietnam. Keadaan ini menyebabkan terjadinya perang dengan Perancis selama delapan tahun yang berakhir dengan kekalahan Perancis pada tahun 1854. Menyerahnya Perancis tidak mengakhiri peperangan di Vietnam. Karena Vietnam terpecah menjadi dua negara. Pertama Vietnam Utara yang merdeka di bawah pimpinan Ho Chi Minh. Yang kemudian berkembang menjadi negara komunis. Yang kedua Vietnam Selatan yang cenderung kapitalis karena didukung oleh Amerika Serikat.
Perang saudara kedua negara pecah pada tahun 1969. Vietnam Selatan yang didukung oleh Amerika Serikat, akhirnya takluk dengan Vietnam Utara yang dibantu oleh negara-negara Timur, terutama RRC. Perang yang menewaskan ribuan rakyat kedua belah pihak dan sejumlah tentara Amerika masuk dalam istilah MIA (missing in action) ini baru berakhir pada tahun 1975, dan Amerika angkat kaki dari negara itu. Perang yang kejam ini sempat melahirkan killing field yang diangkat ke layar lebar oleh industri perfilman Hollywood. Dengan berakhirnya perang itu, maka pada tahun 1976 kedua Vietnam bersatu dalam satu bendera di bawah nama Republik Sosialis Demokrasi Vietnam, dengan lagu kebangsaan Tien Quan Cha.
Perang saudara kedua negara pecah pada tahun 1969. Vietnam Selatan yang didukung oleh Amerika Serikat, akhirnya takluk dengan Vietnam Utara yang dibantu oleh negara-negara Timur, terutama RRC. Perang yang menewaskan ribuan rakyat kedua belah pihak dan sejumlah tentara Amerika masuk dalam istilah MIA (missing in action) ini baru berakhir pada tahun 1975, dan Amerika angkat kaki dari negara itu. Perang yang kejam ini sempat melahirkan killing field yang diangkat ke layar lebar oleh industri perfilman Hollywood. Dengan berakhirnya perang itu, maka pada tahun 1976 kedua Vietnam bersatu dalam satu bendera di bawah nama Republik Sosialis Demokrasi Vietnam, dengan lagu kebangsaan Tien Quan Cha.
Vietnam beriklim Tropis, Yang Digolongkan Berdasarkan Sinar matahari, Curah Hujan Yang Tinggi, Kelembaban dengan dua musim yang berbeda: dingin dan kering dari Novemberke April dan musim yang Panas dan basah dari Mei Hingga Oktober. Temperatur rata – rata per tahunnya adalah 22C hingga 27C. Namun Cuaca biasanya berbeda antara utara dan Selatan, antara daratan dan pegunungan.[23] Negara Vietnam terbagi atas 59nwilayah dan 5 Kota Besar. Sejumlah Provinsi diklasifikasikan dalam delapan Wilayah, yaitu Northwest, Northeast, Red River Delta, North Central Coast, South Central Coast, Central Highland, Southeast, dan Mekong River Delta.[24]
Hampir seluruh penduduk Vietnam (80%) adalah dari bangsa Vietnam, yang tinggal memusat di dua Delta, yaitu Delta Sungai Tengah dan Delta Mekong. Di Vietnam etnis minoritas adalah Chinese,(1.000.000 jiwa), Kampuchea (350.000), Melayu-Campa (20.000) yang hidup didaerah pedesaan. Selain itu dalam kelompok minoritas ini terdapat keturunan Thai (3.509.000), Man (100.000), Meo (80.000), Muong (25.000), Nung, Lolos, dan lain-lain.
Agama utama penduduk Vietnam adalah Buddhisme. Meski demikian, 10% penduduk Vietnam selatan beragama Khatolik. Selain itu, terdapat juga para penganut agama Hoa-Hoa (yang erat hubungannya dengan Buddhisme), agama Chao Dai (yang erat hubungannya dengan Thaoisme), dan minoritas Muslim.
B. Masuknya Islam di Vietnam
Para Sejarawan berbeda Pendapat tentang Tahun masuknya Islam ke Vietnam, Tetapi mereka sepakat bahwa Islam telah sampai keNegara ini pada Abad ke 10 dan Ke 11 Masehi melalui Jemaah dari india, Persia, dan pedagang Arab, Kemudian menyebar antara Jemaat Cham sejak adanya perkembangan kerajaan mereka di daerah tengah Vietnam yang saat ini dikenal dengan Kerajaan Cham.[25]
Islam masuk dan berkembangnya di Vietnam, khususnya Islam pada tahap awal tidak bisa dilepaskan dari kehadiran kerajaan dan etnis Campa, uraian tentang Islam di Vietnam diawali dengan uraian sejarah keberadaan Campa Kuno dan Etnis Campa.
Campa, menurut literatur Cina dari negeri bernama Lin-Yi (yang muncul pada 192 M), terletak dibagian tengah negeri Vietnam sekarang, antara Gate Of Annam (Hoanh Son) di uatara dan sungai Donnai selatan. Penduduk Lin-Yi bertutur dalam bahasa Cham dari rumpun Austronesia. Sejak awal Lin-Yi negeri yang takluk pada china dan membayar upeti kepada China. Nama “Campa” disebut dan dipakai pertama kali dalam dua buah inskkripsi bahasa sansekerta, satunya bertarikh 658 M yang ditemukan bagian tengah Vietnam. Dan satu lagi ditemukan pada 668 M di kamboja. Abad VIII merupakan puncak kerajaan Campa, yang ditandai dengan kekuasaan wilayahnya daan kemajuan peradabannya. Pada masa ini, Campa merupakan sebuah kerajaan persekutuan yang terdiri dari kerajaan negeri : Indrapura, Amarawati, Vijaya, Kauthara dan Pandurangan yang masing-masing mempunyai pemerintah yang otonom dengan ibu negara Indrapura (Quang Nam sekarang). Kerajaan Campa mempunyai hubungan dengan kerajaan-kerajaan tetangganya, dengan China dan Vietnam diuatara, Kamboja dibarat, dan Nusantara di selatan. Contoh secara teratur mengirim utusan-utusan dan mengadakan hubungan ekonomi dan keagamaan dengan China. Ajaran agama yang dianut masyarakat Campa pada abad VIII dan IX adalah Buddha Mahayana, yang merambah Campa melalui sami (Pendeta Buddha) yang datang dari Cina. Adapun relasinya dengan nusantara bermula ketika terjadi perompakan besar-besaran oleh orang Jawa penghujung abad VIII. Hubungan itu kemudian menjadi lebih baik dalm bentuk hubungan perdagangan dan persahabatan.[26]
Pada Abad IX , Kerajaan Campa dipengaruhi oleh oleh Budaya India dan agama Hindu & Budha.Memasuki masa setelah itu pada 939 M, muncul kekuatan baru di wilayah ini, yakni Dai Viet (kemudian menjadi Vietnam). Mulai sejak itu terjadi peperangan yang berkepanjangan antara Vietnam dan Campa. Pada 982 M, Vietnam berhasil menghancurkan ibu kota Indrapuraraja Campa memindahkannya jauh ke selatan, yakni ke Vijaya (Binh Dinh sekarang). Namun pada 1044, Dai Viet (Vietnam) bahkan berhasil menduduki kota Vijaya dan membunuh rajanya..berbagai usaha pernah dilakukan raja-raja Campa untuk membalas dendam dan menyerang Vietnam yang semakin dapat memperbesar wilayahnyadan mencaplok Campa. Suatu kali kerajaan Campa pernah kembali pada masa kejayaannya, meski hanya dalam durasi singkat, yaitu ketika diperintah oleh Che Bong Nga (1360-1390), dialah yang berhasil dalam usaha mengembalikan wilayah yang dirampas Vietnam dan dalam memerintah dengan cukup adil serta berjaya memerangi para perampok.
Pada 1471, Raja Vietnam Le Thanh Tong menyerang Campa secara besar-besaran, dan menghancurkan Vijaya, membunuh lebih 40.000 penduduk, mengusir lebih dari 30.000 lainnya dari bumi Campa, bahkan lebih jauh lagi dia telah menghancurkan sisa-sisa kebudayaan Campa yang dipengaruhi Hindu/Buddha dan kemudian menggantikannya dengan kebudayaan China/Vietnam. Dengan kemenangan Le Thanh Tong 1471 itu, tamatlah riwayat kerajaan Campa belahan utara, khususnya Indrapura, Amarawati, Vijaya.
Selanjutnya yang bertahan adalah sisa-sisa kerajaan Campa belahan selatan, yaitu Kauthara dan Panduranga, yang diperintahi oleh Bo Tri Tri dan pengganti-penggantinya. Kerajaan Campa mulai menerima kebudayaan melayu serta Islam yang masuk melalui pelabuhan Panduranga dan Kauthara, dan juga meningkatkan hubungan dengan negeri-negeri di Melayu dan Nusantara. Bahkan dikabarkan bahwa raja Campa yang bernama Po Klau Halu (1579-1603) sudah memeluk Islam dan pernah mengirim tentaranya untuk membantu Sultan Johor di Semenanjung Malaka untuk berperang menentang Portugis pada 1511.
Bagaimanapun raja Ngunyen dari Vietnam menaklukan Khautara (1659) dan Panduranga (1697). Akibatnya, raja Pandurangan terakhir, Po Chei Brei terpaksa mengungsi meninggalkan negereinya bersama ribuan pengikutnya menuju Rong Damrei di Kamboja. Pada 1832 penguasa Vietnam Minh Menh melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap sisa-sisa terakhir penduduk Campa Panduranga, dan merampas seluruh sawah ladang mereka serta memasukkan wilayah Pandurangan menjadi bagian Vietnam. Hal ini menandai lenyapnya sisa-sisa kerajaan Campa terakhir dari peta bumi untuk selamanya, walaupun kebudayaan dan etnis Campa tetap berlanjut dipengungsian yakni Kamboja.
Seperti telah diuraikan sebelumnya banyak orang Campa yang meninggalkan tanah airnya karena desakan Nan Tien atau pergerakan orang-orang Vietnam ke selatan. Untuk menyelamatkan diri mereka Hijrah ke Kamboja. Di Kamboja mereka bertemu dengan kelompok Melayu yang datang dari Nusantara. Akulturasi budaya yang terjadi karena persamaan agama dan rumpun bahasa Austronesia tersebut membentuk sebuah komunitas masyarakat baru yang di sebut Melayu-Campa atau Java-Campa.[27]
Dari uraian diatas bisa kita simpulkan bahwa Islam muncul pada sisa-sisa kerajaan Campa belahan selatan, yaitu Kauthara dan Panduranga, yang diperintahi oleh Bo Tri Tri dan pengganti-penggantinya. yang masuk melalui pelabuhan Panduranga dan Kauthara Sebelum 1579. Minoritas Muslim di Vietnam juga dipengaruhi oleh perang berkepanjangan serta genosida terhadap etnis Campa hingga mereka harus meninggalkan Tanah kelahiran. Disisi lain juga lemahnya kerajaan islam dalam mempersiapkan militer , angkatan perang serta peralatan perang dimasa itu.
C. Perkembangan Islam di Vietnam
Masyrakat Muslim Vietnam biasanya dibedakan menjadi dua kategori. Pertama, masyarakat Muslim pendatang yang berkembang di Kota – Kota besar, seperti Ho Chi Minh (dahulu Saigon), Tay Ninh, dan An Giang, yang berbatasan dengan Kamboja. Mereka kebanyakan terdiri dari berbagai negeri dan bangsa. Kedua, masyarakat muslim Cam, yang merupakan penduduk lokal dan komunitas muslim tertua yang menepati dataran pesisir Vietnam Tengah, di Annam Lama, wilayah Thun Hai, Phan Rang, dan Nha Trang, serta juga kawasan Selatan, seperti Chau Doc dan Phan Thiet. Jumlah masyarakat muslim sekitar 1 persen dari seluruh populasi Vietnam, yakni sekitar 420.000 jiwa.
Di bawah pemerintahan komunis sejak 1975, agama memang disingkirkan menjadi kegiatan personal ( pribadi ) yang sempit dan terbatas. Hanya karena pengalaman pernah merasakan tekanan yang tiada henti dalam berbagai era pemerintahan, daya tahan spiritual masyarakat Vietnam cukup tangguh.
Setelah Vietnam memasuki era baru dan politik terbuka, umat Islam juga ikut menikmati perubahan politik tersebut: baik secara internal, dalam bentuk semakin terbukanya kegiatan keagamaan dan semakin pulihnya posisi sosial umat Islam; maupun eksternal, relasi yang dimilikinya dengan dunia internasional, khususnya hubungan dengan kelompok Cam di Kamboja dan pusat-pusat Islam Asia Tenggara, serta dana Islam Arab. Dengan dibangunnya pusat pengkajian dan pendidikan Islam dikota Ho Chi Minh dan dibukanya kantor perwakilan negara-negara sahabat yang mayoritas penduduknya muslim, suasana dikota tersebut tidak lagi mencerminkan suasana “Anti Tuhan”.[28]
Menurut data Statistik Situs Department luar negeri Vietnam, Jumlah umat Islam di Vietnam mencapai 70.700 ribu jiwa. Terdapat 100 masjid di beberapa bagian negeri, dan umat Islam tersebar di beberapa bagian negeri serta kelompok kecil terdapat di Ibu kota Ha Noi.[29]
Mazhab yang diikuti
Ada dua Mazhab besar umat Islam di Vietnam, Yaitu Mazhab Sunni dan Bani . Mazhab Sunni tersebar di seluruh penjuru Negara, Kecuali dua Tempat antara Tuan Han dan Ninh Thuan, dan mayoritas menganut mazhab Syafi’I. Adapun Mazhab Bani berada di daerah Ninh Thuan dan Binh Thuan. Mazhab Bani tidak begitu dikenal oleh Umat Islam di dunia karena memiliki pengaruh kuat warisan dari India yang banyak bertentangan dengan ajaran Islam yang benar.[30]
DAFTAR PUSTAKA
Saifullah, Sejarah Dan Kebudayaan Islam Di Asia Tenggara, Yogyakarta, Pustaka pelajar,2010
Asep Ahmad Hidayat Dkk, Studi Islam Di Asia Tenggara, Bandung, Pustaka Setia 2014,
islam-di-vietnam-orangorang-cham-di-negeri-komunis
0 komentar:
Post a Comment