Find us Here

Hukum Mengkonsumsi Daging Hewan Buruan dengan Panah

Berburu (shaid) adalah binatang yang diburu, yang halal, yang gesit, tidak dimiliki dan tidak dikuasai. Perbedaan pendapat di kalangan ulama fiqh dalam menetapkan hukum mengkonsumsi binatang yang diburu dengan menggunakan panah, oleh sebab itu, dalam catatan ini penulis menelaah pendapat Mazhab Maliki dan Mazhab Syafi’i berkaitan dengan mengkonsumsi hewan yang diburu dengan panah. 

Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui hukum dan metode istinbath kedua Imam Mazhab tersebut dalam menetapkan hukum mengkonsumsi binatang yang diburu dengan panah. Kajian ini termasuk jenis penelitian literatur atau kepustakaan (library research), karena data yang diperlukan bersumber dan diperoleh  dari bahan-bahan kepustakaan. Data dimaksud adalah data yang berkenaan dengan hukum mengkonsumsi hewan yang diburu dengan menggunakan panah. 

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: Membaca "Basmallah" ketika melemparkan panah terhadap binatang yang diburu. Imam Maliki berpendapat bahwa membolehkan mengkonsumsi bintang buruan yang dipanah walaupun mati dalam cengkeraman burung pemburu atau terkena panah jika disebutkan nama Allah, begitu pula apabila mati di cengkraman burung pemburu dan tidak sempat disembelih maka tidak dibolehkan memakannya. dalam hal ini Imam Malik merujuk kepada firman Allah SWT dalam surah al-Ma‘idah (5) ayat 4. Keharusan membaca "Basmalah" sementara Imam Syafi’I membolehkan mengkonsumsi daging tersebut walaupun tidak sempat membacakan basmallah, Hilangnya Binatang Buruan, Imam Malik memboleh mengkonsumsi daging hewan hasil buruan yang hilang selama belum melewati satu hari apabila melewati satu hari maka hukumnya makruh. dalil istimbat yang digunakan oleh Imam Malik. Semntara Imam Syafi'i  membolehkan memakan binatang yang dipanah dan hilang jejaknya, dalam kondisi ini imam syafi'i menggunakan panah Menembus Binatang buruan, Imam Malik membolehkan mengkonsumsi daging hewan yang dipanah yang menancap tidak menembus, yang kemudian didapati oleh pemanah maka menurut Imam malik dibolehkan untuk dikonsumsi. Sementara Imam Syafi'i tidak membolehkan memakan hewan yang diburu dengan panah kemudian menghilang.

Kata Kunci: Daging Hewan, Buruan, Panah


Baca Pula: 

Abdul ‘Azhim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiiz Fii Fiqhis Sunnah Wal Kitaabil ‘Aziiz terj. Team tashfiyah, Bogor: Pustaka Ibnu Katsir, 2007.
Abdul 'Azhim bin Badawi al-Khalafi, al-Wajiz fi Fiqh as Sunnah wal Kitabil 'Aziz, terj. Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2006.
Abdul Halim hasan Bijai, Tafsir Al-Ahkam, Jakarta: Kencana, 2006.
Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fikih kaidah Hukum Islam, terj. Faiz el-Muttaqin, Kuwait: Darul Qalam, tt.
Abu Malik Al Kamal bin Al Sayid Salim, Shahih Fiqh as Sunnah Wa Adillatuhhu wa Taudhih Madzhahib Al 'Amamh, (Terj.Besus Hidayat Amin) Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.
Ahmad Asy-Syalabi, Sejarah dan Biografi Empat Mazhab Mazhab, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.
Al Imam Muhammad Asy Syaukani, Nailul Authar Syarah Muntaqa Al Akbar Min Ahadits Sayyid Al Akhyar Juz IX, (terj. Adib Bisri Mustafa. dkk) Semarang: Assyifa, 1994.
Al Mubarak, Syaikh Faishal bin Abdul Aziz, Mukhtasar Nailul Authar, (terj. Amir Hamzah Fachruddin) Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.
Al-Asqalani, Ibn hajar, Bulugh al-Maram Min Adilllat Al Ahkam, (terj. Abdul Rosyiq Shiddiq) Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2007.
Al-Imam Asy-Syafi'i, al-Ūmm (Kitab Induk) Jilid 3, Terj. Ismail Ya'qub, Kuala Lumpur: Victory Agencia, 2000.
Al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim, Fatwa-Fatwa Rasulullah SAW, (terj. Luqman Abdul Jalal) Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2004.
As-Syaekh 'Abdurrauf As- Singkily, Miratuţh Thullab, Banda Aceh: Lembaga Naskah Aceh, 2012.
Asy-Syarbani Ahmad, Yas'alunaka Fi ad-Din wa al-Hayah, (Terj. Ahmad Subandi) Jakarta: Lentera, 2005.
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta : Sinar Grafika, 1991.
Dendy Sugono, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Habibullah, “Penalaran Ta’lili” Tesis yang tidak dipublikasi. Pasca Serjana IAIN Ar-Raniry, 2012.
Haidar Bagir dan Syafiq Basir, Ijtihad dalam Sorotan, Bandung: Mizan Anggota IKAPI, 1996.
Hamdi Damardasy Muhammad, Mukaddimah Ibn Rusy, jilid. 8, Beirut: Maktabah al-'asriyah, 1999.
Hasbi Ash-shiddiqy, Pokok-Pokok Pegangan Mazhab Mazhab, Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 1997.
Hasroen Harun, Ensiklopedia Hukum Islam, Intermasa: Jakarta, 2006.
Ibn Rusy, Bidayatul Mujtahid, terj. Beni Sarbeni, dkk, Jakarta: Pustaka Azzam, 2006.
Ibn Rusyd, Bidayātul al-Mujtahid, Terj, Semarang:  asy-Syifa', 1990.
Imam al-Qarafi, Anwar al-Baruq fi Anwar al-Furuq, Juzz 4 Bairut: Dar al'Ilmiyah, 284M.
Imam Malik bin Anas, al-Muwatţha' lil Imam Malik, Terj. Nur Alim, dkk Jakarta: Pustaka Azzam, 2006.
Imam Malik, Al-Mudawwanah Al-Qubra, Juzz 9 Mesir: Maktabah Su'adah, 1323H.
Imam Zakariyya Yahya An Nawawi, Majmu' Syarh Mazhab, Baitul Afkar Addauliyyah, tt.
Jabbar Sabil, Menalar Hukum Tuhan: Akar Penalaran Ta’lili dalam Pemikiran Iman Al-Ghazali, Banda Aceh: LKAS, 2009.
Kamal Muchtar, dk, Ushul fikih, Jilid 2, Yongyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995.
Moenawar Chalil, Biografi Empat Serangkai Mazhab Mazhab, Jakarta: Bulan bintang, 1996.
Moh. Rifa'i, Ilmu Fiqh Lengkap, Semarang:  PT. Karya Toha Putra, 1998.
Mohd Yusuf bin Deraman, Pengkonsumsian Janin Ternak Akibat Penyembelihan Induknya – studi Perbandingan Antar Mazhab (Skripsi), Darussalam, Banda Aceh: Fakultas Syariah, IAIN Ar-Raniry, 1998.
Muhammad Asy Syaukani, Nailul Authar Syarh Muntaqa al Akhbar min Ahadits Sayyid Al-Akhyar, terj. Nailur Authar Jilid IX, Sy-Syifa': Semarang, 1999.
Muhibbuthabary, Fiqh Amal Islami, Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2012.
Murniati, Hukum Memakan Hewan Dam Pada Haji Tamattu’ Menurut Mazhab Hanafi Dan Mazhab Syafi’i – Studi Perbandingan Terhadap Metode Istimbat Hukum (Skripsi), Darussalam, Banda Aceh: Fakultas Syari’ah, IAIN Ar-Raniry, 2005.
Murthadha Muthahhari, Ilmu-Ilmu Islam, (erj. Ibrahim hasain al Habsyi, Ilyas Hasan  dkk, Jakarta: Zahra, 2003.
Mutahhari, Murtadha, Asyana'i ba 'ulum el-Islami, Ter.j. Ibrahim Husein al Habsyi. Jakarta: Pustaka Azzahra, 2003.
Nasrun Harun Haroen, Ensiklopedia Hukum Islam,  Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve, 1996.
Nur Azli bin Juma'noh, Hukum mengkonsumsi Katak - Studi Perbandingan antar Fuqaha (Skripsi), Darussalam, Banda Aceh: Fakultas Syariah, IAIN Ar-Raniry, 1998.
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2010.
Qadli Abu Syuja 'Al ashfahani, Kitab Fiqh Ringkas, (terj. Siradjuddin Abbas) Jakarta: CV. Pustaka Tarbiyah, 2004.
Quraish shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan. Kesan dan Keserasian Al-qur’an, vol 4, Jakarta: Lentera hati 2002.
Qurash Shihab, Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Vol. 3, Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Satria Effendi, M.Zaen, Ushul Fiqih, Jakarta: Kencana, 2009.
Sayid Sabiq, Fikih Sunah 13 (terj). PT. al-Ma'arif: Bandung, 1997.
Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan, Ringkasan Fikih Lengkap, Ter. Asmuni Jakarta: Darul Fallah, 2005.
Shalih bin Fauzan, al-Mulakhash al-Fiqhi, terj. Asmuni, Jakarta: Darul Falah, 2005.
Syahbuddin Ahmad bin Idris al-Qarafi, Az-Żakirah, Juzz 1, Beirut: Dar al-Gharbi Islami, 1285M
Syamsuddin bin Muhammad al-khatib asy-Syarbaini, Mughni al-Muhtaj ila Ma'rifah Ma'ani Alfadh al-Minhaj, Kairo: Dar al-Hadits, 977H.
Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasqi dan Imam Abu Zakariyya Yahya, Raudhatuth at-Thalibin, (Terj, A.Shalahuddin) Jakarta: Pustaka Azzam, 2008.
Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam (Terj.) Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993.
Tim  Kajian Keislaman Nurul Ilmi, Buku Induk Terlengkap Agama Islam, Jakarta Selatan: Citra Risalah, 2012.
Wahbah Az-Zuhairi, Fiqih Islam Wa Adillatuhul, terj.Abdul hayyie Al-Kattani, dkk, Jakarta: Gema Insani, 2011.
Wahbah Zuhaili, Fikih Imam Syafi’i, terj. Muhammad Afifi Abdul Hafiz, Jakarta: Almahira, 2010.


Blog, Updated at: 12:06:00 AM

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Flag Counter
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)

FOLLOW DAPATKAN UPDATE

Download Lainnya

close